Selamat datang di Generasi Talaud

Potensi Pisang Abaka Kabupaten Talaud

Senin, 07 Juli 20141komentar



Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara membantu pengembangan pisang Abaka sebagai penghasil serat berkualitas tinggi di Kepulauan Talaud. "Kami telah memberikan bantuan mesin produksi serat pisang abaka kepada petani di Kepulauan Talaud," kata Kepala Dinas Perkebunan Sulawesi Utara (Sulut) Jenny Karouw, Sabtu (22/3).

Menurut Jenny, kualitas serat pisang Abaka di kabupaten kepulauan itu merupakan yang terbaik sehingga harus menjadi salah satu program prioritas untuk dikembangkan secara profesional. Mutu serat pisang Abaka di Talaud adalah terbaik sehingga pengusaha negara tetangga Filipina berani membeli dengan harga yang tinggi hingga Rp100.000 per kilogram, kata Jenny.

 Sekretaris Dinas Perkebunan Sulut Refly Ngantung mengatakan serat pisang Abaka (muxa textilis) dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kertas uang.
Pisang Abaka merupakan jenis tanaman endemik yang hanya tumbuh di daerah Filipina, Ekuador dan Sulut, khususnya di Kepulauan Talaud. Menurut dia, beberapa produk turunan serat pisang Abaka, antara lain tali kapal, kertas saring, kertas stensil, kertas rokok, kertas uang, masker atau pakaian modis, tas, tempat tidur gantung dan masih banyak lagi.

 Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulut Luctor E. Tapiheru mengatakan, serat pisang Abaka dari Talaud merupakan salah satu yang terbaik di dunia, sehingga pemerintah perlu melihat potensi daerah perbatasan khususnya Talaud ini. "Kami memberikan perhatian lebih pada pengembangan serat pisang abaka di Talaud karena merupakan produk unggulan dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Bank Indonesia sejak 2012 terus mendukung pengembangan pisang abaka dengan memberi bantuan bibit sebanyak 13.500 anakan untuk lahan seluas 13,5 hektare. Pemerintah Kabupaten Talaud mengembangkan pisang Abaka di atas lahan seluas 5.000 hektare dengan produktivitas berkisar 2-4,5 ton per hektare. Ke depan, pihaknya memproyeksikan produksi dapat ditingkatkan menjadi 20.000 ton per tahun, sehingga dapat memenuhi kebutuhan nasional dan global. Kajian Bank Indonesia Perwakilan Sulut menemukan permintaan dunia terhadap serat pisang abaka mencapai 600.000 ton per tahun, kata Luctor.(mcsulut/flu/toeb)
http://infopublik.org
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

Anonim
5 Desember 2019 pukul 17.33

Ini adalah Bpk. Benjamin yang menghubungi rincian Email, lfdsloans@outlook.com. / lfdsloans@lemeridianfds.com Atau Whatsapp 1 989-394-3740 yang membantu saya dengan pinjaman 90.000,00 Euro untuk memulai bisnis saya dan saya sangat bersyukur, sangat sulit bagi saya di sini untuk mencoba membuat hal-hal sebagai ibu tunggal tidak mudah dengan saya tetapi dengan bantuan Le_Meridian memberikan senyum di wajah saya ketika saya melihat bisnis saya tumbuh lebih kuat dan berkembang juga. Saya tahu Anda mungkin terkejut mengapa saya meletakkan hal-hal seperti ini di sini tetapi saya benar-benar harus mengucapkan terima kasih jadi siapa pun yang mencari bantuan keuangan atau melalui kesulitan dengan bisnis yang ada atau ingin memulai proyek bisnis dapat melihat hal ini dan memiliki harapan untuk keluar dari kesulitan..Terima Kasih.

Posting Komentar

 
Copyright © 2015. Generasi Talaud - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger